@Göttingen, Germany
Bismillah...
Seperti biasa, untuk
bepergian ke kampus atau ke centrum, aku selalu menggunakan bus kota. Semenjak
Semesterticket diberlakukan untuk
menggratiskan penggunaan bus di kota ini, bus kota yang biasanya sepi
penumpang, sekarang relatif terasa penuh, khususnya di jam-jam tertentu.
Hari ini pun aku naik bus dari
centrum menuju ke apartemenku. Bus kali ini terasa tidak begitu penuh, walau
ada beberapa orang yang memilih untuk berdiri, karena tempat duduk sudah banyak
terisi penumpang lainnya. Di sebuah halte bus, di area Markt, ada seseorang tua (kakek-kakek), dengan langkah yang
bergetar, tongkat yang menyangga tubuhnya, dan punggung yang sudah bungkuk,
berusaha untuk menaiki bus ini. Seperti biasa, bus mencoba untuk membungkukkan
badan, dengan miring ke arah kanan, untuk membantu manula atau orang-orang disable lainnya untuk menaiki bus.
Dengan susah payah, si kakek
itu berhasil naik bus. Bus tidak mau kompromi, tidak sedikit pun melambatkan lajunya,
karena memang tanggung jawab on time
untuk sampe halte berikutnya adalah sesuatu yang dijunjung tinggi di negara
ini. Si kakek begitu sulit untuk berdiri. Berusaha untuk pegang sana dan pegang
sini. Dan, tidak ada satu orang anak muda pun, yang mempersilahkan tempat
duduknya untuk diberikan ke si kakek tersebut.
‘Inisiatif orang timur‘ku
muncul. Aku berdiri, dan mempersilahkan si kakek untuk duduk. Sitzen Sie bitte, aku mempersilahkan si
kakek untuk menduduki tempat dudukku. Lalu, apa yang kakek-kakek itu katakan. Nicht, kein problem, danke schön, das ist
deins. Si kakek tidak mau duduk, dia bilang terima kasih dan itu adalah
milikku (maksudnya tempat dudukku).
Seperti itulah disini.
Tingkat kemandirian orang-orangnya sangat luar biasa. Jangan pernah kita
menolong orang yang kita temui – yang sedang kesusahan sekali pun – di jalan,
jika memang dia benar-benar tidak memintanya. Kemandirian dan berusaha sekuat
tenaga berdiri di atas kakinya sendiri, itulah si kakek yang ‘sok‘ mandiri itu...
Alhamdulillah...
Padahal dalam Islam, konsep tolong menolong sangat dianjurkan...
BalasHapusIntinya bukan itu Bu, intinya ALLAH telah memberikan segalanya buat kita berdiri di atas kaki sendiri secara optimal. Tidak mudah menyerah atau 'meminta bantuan'. Bukan tidak boleh membantu, namun tidak mudah meminta bantuan, adalah aspek yang ditekankan dalam rulisan ini. Konsep tolong menolong adalah konsep AKTIF, bukan PASIF... thanks...
Hapus